Rabu, 15 September 2010

Info Sehat (Waspada Radang Usus Buntu)


Radang Usus Buntu
(Appendixitis)

by: Chaca

Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Umbai cacing atau lebih dikenal sebagai usus buntu (appendix) adalah kantung kecil yang melekat pada usus besar tepat di ujung usus halus. Sampai saat ini tidak diketahui fungsi organ ini, bahkan telah dibuktikan kita bisa tetap sehat, sekalipun tidak memilkinya. Radang usus buntu dapat menyerang siapa saja dan tidak pandang bulu.
Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak di perut kanan bawah.Strukturnya seperti bagian usus lainnya. Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir. Pada mulut usus buntu bisa terjadi penyempitan atau penyumbatan yang menimbulkan timbunan lendir di dalam rongganya. Bila terjadi genangan lendir di situ, kuman di dalam usus besar bisa tumbuh cepat di sana.Bila peradangan itu pecah, maka kotoran manusia beserta kumannya menyebar ke rongga perut. Makanya, bila peradangan ini tak dioperasi bisa mengakibatkan kematian.
Banyak orang percaya bahwa biji cabai dan biji jambu klutuk menjadi faktor penyebab radang usus buntu. Mitosnya adalah makin banyak makan keduanya, akan semakin gampang radang usus buntu menyerang. Namun para ahli menyebutkan bahwa dari segi medis, tak ada hubungan antara biji cabai maupun biji jambu kelutuk dengan radang usus buntu.
  • Sama seperti kelenjar amandel (tonsil di rongga mulut), usus buntu juga berisi kelenjar limfoid yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh untuk mengusir bibit penyakit. Kelenjar limfoid usus buntu tersebut akan membengkak bila meradang.
  • Masuknya kuman usus Escherichia coli ke usus buntu
     
  • Adanya tinja yang tersasar (faecolith) akibat tertahan lama di usus besar, sehingga punya kesempatan untuk tersasar, mungkin oleh gaya beratnya sendiri.
     
  • Ada “benda asing” selain tinja, misalnya cacing.  Cacing yang berada di usus besar bisa tersasar memasuki usus buntu juga, dan usus buntu kemudian meradang.
Pada orang yang daya tahan tubuhnya kuat, proses penyakit dan peradangannya berjalan perlahan dan menahun. Biasanya jaringan penggantung usus bereaksi dengan menyelubungi usus buntu yang sakit. Akibatnya proses peradangan dan pernanahan tidak dapat meluas. Penyumbatan usus buntu terjadi karena pembesaran kelenjar dindingnya. Ini biasa terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa, penyumbatan terjadi karena gumpalan tinja yang membantu atau biji-bijian yang masuk ke dalamnya, cacing, bahkan tumor.
A.    Klasifikasi Apendisitis terbagi atas 2, yakni :

  1. APENDISITIS AKUT,  dibagi 2 yaitu:
 a) Apendisitis akut fokalis atau segmentalis ( setelah sembuh akan timbul struktur lokal).
 b) Appendisitis purulenta difusi ( sudah bertumpuk nanah)
 
  2. APENDISITIS KRONIS, dibagi 2 yaitu:
a)  Apendisitis kronis fokalis atau parsial (setelah sembuh akan timbul struktur local).
b)  Apendisitis kronis obliteritiva (appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua).

Anatomi dan Fisiologi Appendiks merupakan organ yang kecil dan vestigial (organ yang tidak berfungsi) yang melekat sepertiga jari. Appendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. Pada pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan posterior. Secara klinik appendiks terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan sias kanan dengan pusat. Panjang apendiks rata-rata 6 – 9 cm. Lebar 0,3 – 0,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa mengandung amilase dan musin. Apendiks terletak  di lateral kolon asendens. Di daerah inguinal membelok ke arah di dinding abdomen.      
               Terjadinya apendisitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini. Diantaranya obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. Obstruksi pada lumen apendiks ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras (fekalit),  hipeplasia jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, dan cancer primer. Namun yang paling sering menyebabkan obstruksi lumen apendiks adalah fekalit dan hiperplasia jaringan.
               Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus.
B.    Gejala Apendisitis :
            Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyerang siapa saja. Gejalanya seperti sakit maag biasa sehingga penderita seringkali mengabaikannya. Gejala tersebut cenderung mendadak dan umumnya akan semakin meningkat.    Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari : Mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah. Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam bisa mencapai 37,8-38,8° Celsius.
Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut. Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat bahkan  menyebabkan syok.

C.    Cara Penanggulangan Apendisitis:
  1. Diet tinggi serat akan sangat membantu melancarkan aliran pergerakan makanan dalam saluran cerna sehingga tidak tertumpuk lama dan mengeras.
     
  2. Minum air putih minimal 8 gelas sehari dan tidak menunda buang air besar juga akan membantu kelancaran pergerakan saluran cerna secara keseluruhan.
3.     Umumnya dokter langsung menyarankan operasi. Pasalnya usus buntu yang meradang dan tak segera dioperasi bisa bocor sehingga radang meluas dalam rongga perut. Operasi dilakukan dengan pembiusan umum.
4.     Pemeriksaan dini radang usus buntu
Tekuk kaki kanan  hingga lutut menyentuh dinding perut. Bila terasa nyeri berarti Anda terkena radang usus buntu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar